Agar mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dasar manusia sebagai mahluk budaya serta pemahaman konsep tersebut dijadikan dasar pengetahuan dalam mempertimbangkan dan mensikapi berbagai roblematika budaya yang berkembang dalam masyarakat.
Sarjana diharapkan memiliki 3 jenis kemampuan :
1.Kemampuan personality, memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan dan kenegaraan.
2.Kemampuan akademik, kemampuan komunikasi ilmiah, lisan dan tulisan, berfikir logis, kritis, sistematis dan analitik.
3.Kemampuan profesional.
Manusia sebagai mahluk budaya :
• berkemampuan menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab untuk kebahagiaan dan kesempurnaan kehidupannya.
• mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat demi kesempurnaan hidupnya.
Manusia tidak semata-mata hanya makhluk biologi saja tetapi juga dia sebagai :
• mahluk sosial
• mahluk ekonomi
• mahluk politik
• mahluk budaya
• mahluk psikologi

Kajian pengetahuan budaya
Kita ingin menciptakan atau penertiban dan pengolahan nilai-nilai insani sebagai usaha memanusiakan diri dalam alam lingkungannya baik fisik maupun mental.
Manusia memanusiakan dirinya dan lingkungannya artinya manusia membudayakan alam, memanusiakan hidup dan menyempurnakan hubungan insani.
Mengkaji pengetahuan kebudayaan agar kita bisa mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran.
Dengan mengkaji pengetahuan kebudayaan (humanities) kita akan menjadikan homo humanus yaitu manusia yang berpribadi manusiawi, berbudaya, dan halus.

Definisi Kebudayaan
• E.B. Taylor : Kebudayaan adalah suatu kompleks keseluruhan yang meliputi pengetahuan, kepecayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
• R. Linton : Kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah lakunyang dipelajari, dimana unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
• Koentjaraningrat : Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia melalui proses belajar.
• Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi : Kebudayaan adalah semua hasil, rasa dan cipta masyarakat
Kebudayaan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, waktu, peranan hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objekmateri dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok.
Dengan hasil budaya manusia, maka terjadilah pola kehidupan, pola kehidupan inilah yang menyebabkan hidup bersama dan dengan pola kehidupan ini dapat mempengaruhi cara berfikirdan gerak social.
Melalui kebudayaan manusia mampu menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan dan bertanggung jawab untuk kebahagiaan dan kesempurnaan kehidupan.Dengan memfungsikan akal budinya, pengetahuan kebudayaan bisa mempertimbangkan, menyikapi problem budayanya.
Wujud Kebudayaan
• J.J Honigmann (The World of Man, 1959) membagi kebudayaan menjadi tiga wujud, yaitu : ideas, activities, dan artifact.
• Koentjaraningrat :
1. Kompleks dari ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan aturan (sistem budaya). Disebut sistem budaya karena gagasan dan pikiran tersebut tidak merupakan kepingan-kepingan yang terlepas melainkan saling berkaitan berdasarkan asas-asas yang erat hubungannya, sehingga menjadi sistem gagasan dan pikiran yang relatif mantap dan kontinyu.
2. Kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat (sistem sosial). Sistem sosial tdk lepas dari sistem budaya adapun bentuknya pola-pola aktivitas tersebut ditentukan atau ditata oleh gagasan-gagasan dan pikiran-pikiran yang ada dalam kepala manusia.
Karena saling berinteraksi antar manusia, maka pola aktivitas dapat pula menimbulkan gagasan, konsep dan pikiran baru serta tidak mustahil dapat diterima dan mendapat tempat dalam sistem budaya dari manusia yang berinteraksi tersebut.
3. Benda-benda hasil karya manusia (Sistem Kebendaan).
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya.
Kebudayaan dalam bentuk fisik yang kongkret biasa juga disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam sampai pada benda yang bergerak.
Kebudayaan diciptakan manusia dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam rangka mempertahankan hidupnya serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Penyimpangan Masalah Budaya
Dalam proses perkembangannya terjadi penyimpangan dari tujuan penciptaan kebudayaan (yaitu kesejahteraan) yang terjadi malah menjadi masalah kebudayaan yaitu segala system atau tata nilai sikap, mental, pola berfikit, pola tingkah laku dalam berbagai aspek kehidupan yang tidak memuaskan bagi warga masyarakat secara keseluruhan.
Masalah tata nilai dapat menimbulkan krisis-krisis kemasyarakatan antara lain “DEHUMANISASI” (pengurangan arti nilai kemanusiaan). DEHUMANISASI terjadi sebagai akibat perubahan sikap manusia sebagai dampak dari penyimpangan tujuan pengembangan kebudayaan.
Untuk mengantisipasi itu maka manusia harus dikenalkan pada pengetahuan Kebudayaan dan Filsafat. Melalui filsafat manusia mengetahui tentang etika, estetika dan logika.
Unsur-Unsur Budaya :
1. Bahasa
2. Sistem Teknologi
3. Mata Pencaharian
4. Organisasi sosial
5. Sistem pengetahuan
6. Religi
7. Kesenian
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya lahirnya kebudayaan :
1. Adanya interaksi dengan alam
2. Adanya interaksi dengan Mahluk lain
3. Adanya interaksi dengan dengan kelompok manusia lain
4. Adanya komitmen untuk pembetukan nilai baru
5. Adanya dukungan komunitas
Dalam hal ini manusia sebagai makhluk pengemban nilai-nilai moral.
Sumber : http://isbdku.blogspot.com/2010/02/pertemuan-ke-2.html
tulisannya bagus tapi sayang referensinya kurang
BalasHapustulisannya bagus tapi sayang referensinya kurang
BalasHapus